Melukis Senja

Dan senjapun tiba. Baik senja usia. Atau senja hari dan masa. Ada yang melukis senja dengan sibuk bekerja. Ada yang sibuk mengumpul harta. 

Sekalipun sadar belum tentu berguna. Tapi lihatlah sejenak sosok yang memasuki senja. Justru ingin melukisnya dengan ketaatan penuh wibawa. 

Tidak pernah menyerah dengan usia. lisannya masih melafadz ayat demi ayat sekalipun mengeja. Tangannya yang keriput begitu memasukan rupiah demi rupiah lusuh upahnya dari kerja yang tak seberapa. Tapi senyum itu selalu terukir dibibirnya penuh sahaja. 

Gurat gurat di wajah yang bahagia. Tak sanggup dari pemandangan ini bersembunyi dalam kata- kata.


Ust Umar Faqihuddin

أحدث أقدم