Syukur

Satu kalimat yang mudah terlafadz, sebagai unkapan syukur yang lewat. Banyak yang mengira cukup sebagai ungkapan syukur yang hebat. Padahal disebut Allah, hanya sedikit yang mampu bersyukur. 

Karena makna syukur tak cukup dalam syukur dengan ucapan alhamdulillah. Tapi, juga hati yang meyakini akan sumber datangnya nikmat dari Allah Azza wajalla. Dan sempurnanya syukur dengan tasrifu nikmat ilaa tho'atillah  mengarahkan nikmat dalam mentaati Allah. 

Menggunakan syukurnya sehat untuk ibadatullah. Menggunakan syukurnya harta dalan besedekah dan jariyah.Syukurnya ilmu dengan mengajar orang lain.Sehingga syukur dalam nikmat Allah begitu bermkna.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ

كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ 


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim ayat 7) 

Syukur dengan lesan sekalipun yang paling sederhana diminta. Syukur dengan hati dan perbuatan juga diminta.Agar sempurna hakikat syukur yang di minta. Lisanan wal arkan.

Dalam sholat ada syukurnya. Dalam zakat dan menyantuni yatim juga ada syukurnya.

Semoga kita termasuk hamba yang bersyukur.

<Ust. Umar Faqihuddin>

أحدث أقدم