Sholat Idul Fitri 1444 H / 2023 M

 

Gambar : Foto bersama usai sholat Idul Fitri

Masjid Taqwa Al-Muhajirin menyelenggarakan Sholat Idul Fitri pada hari Jum'at 21 April 2013 di Lapangan Perumnas, yang letaknya berdekatan dengan masjid Taqwa Al-Muhajirin.


Sebagai imam dan khatib adalah Ust. Drs. Muhammad Saefudin. dalam khutbahnya Ust Saefudin juga menyinggung tentang sosok RA. Kartini, dimana pada hari tersebut juga bertepatan dengan hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April.

Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang ditulis RA Kartini, adalah bukan dari sekumpulan surat-menyurat beliau. Melalui terjemahan Mbah Sholeh Darat itulah RA Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya yaitu:

“Orang-orang beriman dibimbing Allah dari gelap menuju cahaya.” (QS. Al-Baqarah: 257)

Dalam surat-suratnya, Kartini banyak mengulang kata “dari gelap menuju cahaya” yang ditulisnya dalam bahasa Belanda, Door Duisternis Toot Licht. Oleh Armijn Pane, ungkapan ini diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang,” yang menjadi judul untuk buku kumpulan surat-menyuratnya


Kartini adalah anak dari bangsawan jawa selain itu, Kartini  juga seorang santri. Dia nyantri dan belajar agama kepada Kiai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang, Jawa Tengah  yang juga dikenal dengan Mbah Sholeh Darat. 


Surat Al Fatihah adalah surat yang pertama dipahami kartini, karena isinya begitu indah dan menggetarkan sanubari, setelah itu Kartini meminta Kiai Sholeh Darat supaya menterjemahkan Al Quran supaya masyarakat mudah dipahami. 


Mbah Sholeh Darat menerjemahkan Al-Qur’an dengan ditulis dalam huruf “Arab gundul” (pegon) supaya tidak dicurigai dan dipahami penjajah. Kitab tafsir dan terjemahan Al-Qur’an ini diberi nama Kitab Faidhur-Rohman, tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab pegon.


Surat yang diterjemahkan Kiai Sholeh adalah Al-Fatihah sampai Surat Ibrahim, penerjemahan Kitab Faidhur-Rohman ini tidak selesai karena Mbah Kiai Sholeh Darat keburu wafat.




 

Previous Post Next Post