Suasana yang serba terbatas, serta tak bisa. Dari mulai sepelenya urusan membaca. Karena memang belum di ajarkan kepadanya. Atau memang tak berwaktu bepihak menyapa. Atau tak berkemampuan karena tiada ilmu dan keahlian yang ada.
Seringnya jadi alasan yang seakan benar kalau "tak bisa". Lupa kalau inspitrastornya dulunya juga tak bisa baca. Tapi di mulai dari ayat per- ayat bak mukzijat yang mengjelma.
Dan.....lebih dari separo dunia, akhirnya tersapu dengan hikmah menyala. Merubah segala. Menghimpun segala yang ada. Dan akhirnya begitu melegenda.
Rahasia itu akhirnya terbuka. Tak lagi tertutup tabir yang menyelimut gabut tak bisa. Tapi sedikit demi sedikit akhirnya terkuaklah rahasia. Yang menjadi formula.
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الأمِّيِّينَ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
"Dialah... yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata".
Kenapa 10 tahun?, seakan tiap malam bertapa. Kenapa 10 juz tiap malam di baca ?. Seakan memaksa, penat dan lelah mendera. Ternyata bukan hanya bacaan semata. Tak berefek dan bertenaga.
10 juz itu menjelma kesaktian tanpa tanding mandraguna. Bila sebuah rahasia tertampak mata. Dan kita ingin meneladani seksama. Jalan yang sama sudah terhampar dan tersedia. Selamat mencoba !!
Ust. Umar Faqihuddin