DALAM PENJAGAAN


 نَحْنُ نزلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ  

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjaganya, dan menjaga yang menjaganya. 

QS Al Hijr : 9

Dalam penjagaan yang Maha Menjaga, bukan sekedar jaminan. Tapi juga penjagaan yang menenangkan. Sekaligus harapan. Siapa saja yang menjadi hamba-Nya sebagai sebuah kehormatan.

Coba renungkan, hal ini yang mengelisahkan. Rezeki yang belum terjaga, di tangan. Kesehatan, yang dalam pengupayaan. Masa depan, yang tak jelas kemana berjalan. 

Maka, dalam jaminan adalah, sangat menenangkan. Dari yang Maha Menjamin, yang lebih lagi dari sekedar jaminan. Dalam penjagaan, hakikatnya dalam keterjaminan. 

Malaikat Jibril, tiba - tiba menjadi mulia, dan imam dari seluruh malaikat sekalian. Ternyata, ialah yang mengantar al qur'an, untuk di wahyukan. Makkah, yang semua kita mengenalnya, begitu tandus secara keadaan. 

Tapi menjadi kota dan negeri paling terjamin karena tempat al qur'an di turunkan. Para sahabat menjadi generasi pilihan. Karena menjadi pionir pengamal Al Qur'an. 

Dan begitulah, akhirnya, kaidah ditetapkan. Apa dan siapa saja yang bersama Al Qur'an akan ikut dimuliakan. Tak ubahnya seperti cerita kardus tempat aqua dalam peran. 

Nasib kardus tempat aqua hanyalah sebagai tempat sampah, dan hina dalam pandangan. Kemana mana di tendang tak jelas tujuan. Tapi begitu di isi di dalamnya Al Qur'an, seketika di angkat diatas kepala sebagai penghormatan. 

Bukan kardusnya, yang terhormat hingga begitu dalam penjagaan. Tapi isinya kardus yang terhormat, hingga yang jadi tempatnya ikut terhormat dalam keadaan.

Sekiranya kualitas kita sehina kardus sekalipun, akan di muliakan bersama Al Qur'an.

Ust. Umar Faqihuddin

Previous Post Next Post