Banyak yang berjuang agar kehidupannya membaik agar mulia. Banyak cara pun dipilih menempuhnya dengan sengaja. Atau tak sengaja siapa tahu saja bisa. Namanya juga usaha.
Lupa bahwa kehidupan ada yang punya. Tak sembarangan untuk baik hidupnya dengan segala cara. Apalagi tanpa ilmu menerka. Toh hidup dah lama. Yang Pengalaman hidup juga tak terkira.
Allah telah menuntun hamba, dengan kitabNya agar kehidupanya terjaga.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (97) }
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh —baik laki-laki maupun perempuan— dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik: dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.
Hanya dengan amal sholih, kehidupan membai dan mulia. Adapun amal sholih apa, dalam pembahasan lain, dan itu banyak dan kaya. Yang ada pedomannya saja.
Bukan saja kehidupan manusia membaik. Dengan Derajatnya yang harus tiba-tiba berubah cara kerja dan gaya.Bahkan yang nista sekalipunpun masih ada cara. Alangkah nistanya yang membunuh 100 orang dengan perasaan penuh dosa.
Kepada alim bertanya. Munkinkah taubatnya masih di terima. Masih, asal ia hijrah bergabung bersama Ahlul khoir ditempa. Ahlul khoir berarti yang banyak melakukan kebaikan di setiap masa. Bukan ahli ibadah yangterbasuh ibadah saja.
Semoga Kita, selalu di pertemukan dengan ahlul khoir dan terbasuh dengan kebaikan dengan seksama.
<Ust. Umar Faqihuddin>