Kebaikan Yang Tak Sirna

Yang ada akhirnya akan sirna. Sekalipun segala upaya dan cara sudah dicoba. Yang sangat cinta  ujungnya akan berpisah jua.Yang awalnya begitu setia akhirnya akan bersayonara. 
Harta sekalipun tak berdaya. Apalagi jiwa yang di pinjamkan sementara. Kecuali kebaikan, yang akan menemani kapan saja. Akan bermanfaat dan berdaya kapan saja.

Beruntunglah yang dengan kebaikan setia. Selalu bersama dalam suka dan duka. Bahkan akan selalu menolong kapan saja. Tiada hiburan yang terus berjaya. Melebihi kebaikan yang mengutama. 

Lihatlah kebaikan dalam sebungkus nasi yang sederhana. Tapi kebaikan yang menolong sesama. Di tangan pedagang mengusir lapar seketika. Ditangan santri mengundang semangat kembali bertenaga. 

Ditangan ibu pencari rongsok anugerah yang tak terduga.Masing masing punya makna. Bahkan yang dimasjid sholat,menjadi sesuatu yang luar biasa. 

Maka menjadi pesan utama saat Madinah di kunjungi perdana. Alat dakwah yang begitu mengena. Gaungnya hingga sekarang tak surut jua. 

Hitungan rupiah tak seberapa. Tapi di olah sedemikian istimewa. Semoga ahlul khoir di setiap masa selalu ada. Dalam golongan mereka, kita ada...

<Ust. Umar Faqihuddin>
Previous Post Next Post